Pendekatan secara humanis terhadap siswa di desa binaan terus dilakukan para Babinsa jajaran Kodim 0204/Deliserdang.
Selain untuk memberikan pembinaan, pendekatan secara abang dan adik itu juga diperlukan agar para siswa mau dan mengikuti arahan dari Babinsa guna kebaikan di masa depan mereka.
Hal inilah yang sedang dilakukan Babinsa Koramil 0204-10/Sei Rampah, Pelda Jajang Mustopa di salah satu sekolah di Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai
Di sekolah tersebut, Pelda Jajang Mustopa mengumpulkan sejumlah siswa, dan mengajak mereka berdiskusi tentang bahaya narkoba dan cara mencegahnya.
Topik ini sengaja dipilih. Selain sebagai pelaksanaan tugas pembinaan teritorial melalui program Rabu Bersinar Kodim 0204/DS, permasalahan narkoba juga sudah saatnya untuk diketahui secara luas para siswa, sehingga mereka bisa secara mandiri melakukan pencegahan dini.
Menurut Pelda Jajang Mustopa, para siswa perlu diberitahu segala hal tentang narkoba, mulai dari cara produksinya, cara peredarannya, sasarannya hingga dampak yang ditimbulkannya, sehingga diharapkan mereka akan melakukan proteksi pada diri sendiri.
"Setelah mengetahui semua hal ini, para siswa kita harapkan menjadi paham, sehingga menyadari kenapa narkoba itu dilarang, namun tetap beredar secara gelap di lingkungan masyarakat," ucap Pelda Jajang Mustopa.
Dijelaskannya, semua orang yang bisa mengakses internet, akan dengan mudah mengetahui segala hal tentang narkoba. Mulai dari kasus pengungkapannya hingga para korbannya.
Namun itu semua tidak seluruhnya mengungkap tentang narkoba. Bahwa peredaran gelap narkoba itu sebenarnya merupakan perang proxy atau Proxy War.
Yakni sebuah konfrontasi antara dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan untuk mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran fatal.
Rabu Bersinar, Pelda Jajang Mustopa Ajak Siswa Ngobrol Santai Stop Narkoba.
Ditegaskan Pelda Jajang Mustopa, narkoba di dalam negeri ini 100% diimpor dari luar. Dan meskipun aparat kemananan terus mencegahnya masuk, tetap saja ada celah yang meloloskan barang haram itu hingga beredar di tengah masyarakat.
"Untuk itu, diperlukan kebijaksanaan dan komitmen dari kalian para siswa untuk tidak melibatkan diri. Karena kalian adalah benteng terakhir dari Proxy War tadi. Kalau kalian bisa dikalahkan karena tergoda untuk coba-coba hingga akhirnya menjadi kecanduan, maka itulah saatnya kehancuran. Tidak hanya pada diri sendiri dan masa depan kalian, tetapi juga lingkungan tempat tumbuh dan bermain kalian, bahkan negara kalian," urai Pelda Jajang Mustopa.
Di akhirnya obrolan santainya, Pelda Jajang Mustopa mengingatkan bahwa sekeras apapun manusia berusaha terhadap sesuatu, tidak akan 100% berhasil tanpa ridho Allah SWT.
"Karenanya, jangan menjauh dari Allah SWT/Tuhan Yang Maha Esa. Mintalah bantuan-NYA. Karena hanya DIA tempat meminta pertolongan yang pasti datangnya pertolongan itu," pungkas Pelda Jajang Mustopa.